Sabtu, 29 Oktober 2011

Metodologi penelitian

Membuat Latar Belakang dapat dirumuskan oleh Hulley dan Cummings sebagai FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant).
F- Feasible (tersedia subjek, dana, waktu, alat &keahlian)
I - Interesting (masalah hendaknya menarik bagi peneliti)
N - Novel ( menggemukakan sesuatu yang baru, membantah atau mengkonfirmasi penemuan terdahulu)
E - Etical (tidak bertentangan dengan etika)
R - Relevan (relevant bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tata laksana pasien atau kebijakan kesehatan, sebagai dasar penelitian selanjutnya).
Rumusan Masalah disebut juga pertanyaan penelitian (research quastion)
Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris.
Syarat hipotesis yang baik harus dibangun atas dasar teori, pengalaman serta sumber ilmiah yang sahih.
Tujuan Penelitian (ultimate goal, ultimate objective) dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut. Tujuan Umum biasanya mengacu pada aspek yang lebih luas atau tujuan jangka panjang penelitian. Tujuan Khusus (specific objectives) disebutkan secara jelas dan tajam hal-hal yang akan langsung diukur, dinilai, atau diperoleh dari penelitian.
Manfaat Penelitian biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri.
Tinjauan Pustaka (sumber pustaka minimal 5 tahun terakhir) agar informasi yang dikemukankan tidak kadaluawarsa.
Kerangka Konseptual 
setelah pelbagai aspek teoritis disajikan dalam Tinjauan Pustaka, selanjutnya dibuat rangkumannya sebagai dasar untuk membuat Kerangka Konseptual, kerangka konseptual dibuat  dalam bentuk diagram yang menunjukan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel lainnyayang terkait.
Metodologi :
Desain Penelitian merupakan wadah  untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji kesahihan   hipotesis.
Populasi Penelitian:
1. Populasi target  ditandai oleh karakteristik klinis dan demografis.
2. Populasi terjangkau dibatasi oleh tempat dan waktu. 
Sampel adalah subset (bagian) populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel bermacam-macam , misal secara random atau acak, sistemik, berurutan, cluster, convenience, dst.
Estimasi besar sampel bertujuan untuk menyimpulkan penelitian yang diperoleh  mempunyai tingkat kepercayaan yang dikehendaki.
Kriteria  Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan pada populasi terjangkau.
Kriteria Eksklusi sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi karena pelbagai sebab.
Definisi operasional
Semua konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan dalam istilah yang operasional. Maksudnya agar tidak ada makna ganda dari istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut, karena pelbagai pengertian dalam ilmu kedokteran sangat bervariasi.

Skala Variabel
Sifat
Contoh
Statistik Yang Lazim
Kategorikal
  Nominal
 
  Ordinal


Numerik
  Interval




  Rasio

Bukan peringkat

Peringkat dengan interval yang tidak dapat diukur.

Peringkat dengan interval yang dapat diukur namun tidak mempunyai titik 0 alamiah.
Sama dengan skala interval, mempunyai titik 0 alamiah

Golongan darah, jenis kelamin, agama, suku.
Derajat penyakit, status social-ekonomi.


Suhu tubuh, koefisien inteligensi.



Penghasilan, berat badan, kadar ureum.

Jumlah, rate risiko relative, X2, uji Fischer.
Sama dengan nominal, median, uji non-parametrik.

Sama dengan ordinal, ditambah mean, simpang baku, uji t, anova regresi-korelasi.

Sama dengan skala interval

 
Skala numerik tersebut kemudian dapat diubah menjadi skala ordinal atau nominal dengan titik potong (cutt of point) yang ditentukan.

Cara Pemilihan Sampel








 





































1.         Penelitian cross sectional merupakan penelitian observasi yang diamati hanya satu kali saja dan pengukuran variable subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Studi analitik cross sectional yang mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan penyakit (efek), observasi atau pengukuran terhadap variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) dilakukan sekali dan dalam waktu yang bersamaan.   Studi cross sectional sama dengan studi prevalensi (Rasio Prevalensi (RP)).
2.         Studi case-control diamati mulai dari kasus kemudian ditelususri secara retrospektif ada atau tidaknya faktor resiko yang diduga berperan. Kontrol dipilih subyek dari populasi dan karakteristik yang sama dengan kasus , bedanya kelompok kontrol ini tidak menderita penyakit  atau kelainan yang akan diteliti. Pemilihan subyek sebagai kontrol ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan cara serasi (matching) atau tanpa matching. Dalam studi case control dinyatakan sebagai OR (Odd Ratio). Odd adalah perbandingan antara peluang (probabilitas) untuk terjadinya efek dengan peluang untuk tidak terjadinya efek; bila efek dinyatakan dengan P,maka odd adala p/(1-P).
3.         Studi kohort diamati mulai dari efek kemudian ditelusuri secara prosfektif ada atau tidak kasus. Dalam studi kohort dinyatakan sebagai resiko insidens atau resiko relatif.
4.         Studi eksperimental disebut juga studi intervensi. Studi eksperimental ini mempunyai kapastas asosiasi yang paling tinggi karena asosiasi antara sebab dan akibat lebih tegas & nyata. Umumnya studi ini mahal dan pelaksanaannya lebih rumt, sehingga penggunaannya lebih terbatas. Studi eksperimental mempunyai tingkatan, mulai dari studi pra eksperimental (pre-eksperimental), studi kuasi ekperimental (quasi-eksperimental)dan studi eksperimental true (true eksperimental).
Randomisasi adalah proses menentukan subyek penelitian mana yang akan mendapat perlakuan dan subyek mana yang merupakan control, berdasarkan peluang. Tujuan utama randomisasi adalah untuk mengurangi bias seleksi dan perancu (counfounding). Istilah pembutaan (blinding) adalah ketersamaran (masking). Salah satu teknik ketersamaran adalah placebo pada kelompok control.
Titik potong (cut off point)
Titik potong atau cut of point adalah nilai batas antara normal dan abnormal, atau nilai batas hasil uji positif dan hasil uji negatif.
ROC (Receiver Operator Curve)
ROC merupakan suatu cara untuk menentukan titik potong dalam suatu uji diagnostic, berupa grafikyang menggambarkan tawar-menawar antara sensitivitas dan spesifisitas. Sensitivitas digambarkan pada ordinat Y sedangka spesifisitas digambarkan pada absis X.
Nilai duga (Predictive value)
Nilai duga terbagi dua yaitu nilai duga positif dan nilai duga negative. Nilai duga positif apabila perbandingan antara subyek dengan hasil uji positif benar dengan subyek positif enar plus positif semu. Nilai duga negative adalah probabilitas seseorang tidak menderita penyakit bila hasil ujinya negative.
Rasio Kemungkinan (Likelikehood ratio)
RK positif adalah perbandingan antara proporsi subyek yang sakit yang memberi hasil uji positif dengan proporsi subyek yang sehat yang memberi hasil uji positif.  RK negative adalah perbandingan antara proporsi subyek yang sakit yang memberi hasil uji negatif dengan proporsi subyek yang sehat yang memberi hasil uji negative.
Variabel adalah karakteritik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek yang lain.
Variabel bebas (independent, predictor, risiko atau kausa) adalah variabel yang bila ia berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain.
Variabel terikat (dependent, efek, hasil, outcome, respons, atau event, tergantung) adalah variabel yang berubah akibat variabel bebas.
Variabel perancu (counfounding) adalah jenis variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabel antara.
Cara menyingkirkan perancu yaitu dalam desain (dengan restriksi, matching atau randomisasi) dan dalam analisis (dengan stratifikasi atau analisis multivariat).
Matching adalah proses menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok.
Stratifikasi merupakan cara yang lazi untuk meniadakan factor perancu, bila hanya ada 1 perancu. Teknik statistika yang lazim adalah statistia Mantel-Haenszel, baik untuk studi cross sectional, kasus-kontrol, kohort atau uji statistika.
Analisis multivariate didefinisikan sebagai teknik statistika unuk set data dengan variabel tergantung multiple (lebih dari satu).
Regresi multiple karena variabel  tergantung maupun bebas berskala numeric, teknik analisis multivariate yang sesuai adalah regresi multiple.
Regresi Logistik, teknik ini dipakai bila variabel bebasnya terdiri dari variable variabel berskala numerik dan kategorikal sedangkan variabel terikatnya berskala nominal (biasanya dikotom namun dapat pula nominal lebih dari 2 nilai).
Pengubah efek (effect modifier)
Modifikasi efek terjadi bila derajat hubungan antar variabel ditentukan oleh variabel ketiga (yang disebut sebagai effect modifier).
Korelasi merupakan suatu metode untuk mencari hubungan antara 2 variabel numeric, misalnya antara tinggi dan berat badan anak, atau antara tinggi badan dengan kapasitas vital paru.
                                                                                                                                                    






























































































 

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar