Rabu, 19 Oktober 2011

Materi ujian kompetensi

Resusitasi BBL
- Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30 detik.
- Bila bayi tidak bisa dirujuk dan tidak bisa bernafas spontan setelah 20 menit, pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi.
Gonorohe
Gonorrhea atau di kalangan masyarakat umum dikenal dengan nama GO adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea.
GO dapat menimbulkan gejala yang sangat hebat seperti rasa terbakar pada saat kencing, gangguan frekuensi kencing dan keluar nanah dari ujung penis.pada wanita terdapat keputihan berwarna hijau dan berbau.


AKDR
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.

Klimakterium
Menoupause
Sitostatika
Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel – sel secara fraksional ( fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil. (Hanifa Wignjosastro, 1997)
Tujuan Pemberian Kemoterapi
1.  Meringankan gejala
2.  Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker
Cara Pemberian
Cara pemberian obat sitostatika dapat dilakukan secara :
1. PO : Per Oral
2. SC : Sub Cutan
3. IM : Intra Muscular
4. IV : Intra Vena
Efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan penanganannya:
1. Rambut rontok / menipis
Bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali jika obat dihentikan.
2. Mual / muntah
Tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang terlalu manis, berminyak/ berlemak dan permen. Biasanya diberikan obat anti muntah oleh dokter.
3. Sembelit
Berikan makanan tinggi serat, misal sayuran dan buah-buahan. Minum banyak. Biasanya jika lebih dari 3 hari tidak berak, akan diberikan obat oleh dokter.
4. Diare
Hindari makanan yang pedas / asam. Beri minum banyak dan makanan yang lunak. Jika mencret lebih dari 1 hari akan diberikan obat oleh dokter.
5. Stomatitis / sariawan / gomen
Pelihara kebersihan mulut. Gunakan sikat gigi yang lembut. Biasanya akan diberikan obat oles oleh dokter.
6. Penurunan daya tahan tubuh
Hindari sumber-sumber infeksi dengan menjauhkan anak dari orang yang sedang flu, sakit tenggorokan, cacar air, sakit kulit dan lain-lain. Pelihara kebersihan badan. Cuci tangan sebelum makan dan sebelum atau setelah menyentuh anak.
7. Perubahan kulit : kering, gatal
Jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembab yang tidak mengandung alkohol. Pakai baju yang longgar.
G. Syarat pemberian obat Kemoterapi
Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus dipenuhi yaitu :
1. Keadaan umum harus cukup baik
2. Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi
3. Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin < 1,5 mg % ) dan faal hati baik
4. Diagnosis hispatologik diketahui
5. Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi
6. Hemoglobin > 10 gr %
7. Leucosit > 5000 / ml
8. Trombosit > 100.000 / ml
Status Penampilan Penderita Ca ( Performance Status )
Status penampilan ini mengambil indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.
Skala status penampilan menurut ECOG ( Eastern Cooperative Oncology Group) adalah sbb :
- Grade 0     : masih sepenuhnya aktif, tanpa hambatan untuk mengerjakan tugas kerja dan pekerjaan sehari-hari.
- Grade 1    : hambatan pada perkerjaan berat, namun masih mampu bekerja kantor ataupun pekerjaan rumah yang ringan.
- Grade 2    : hambatan melakukan banyak pekerjaan, 50 % waktunya untuk tiduran dan hanya bisa mengurus perawatan dirinya sendiri, tidak dapat
melakukan pekerjaan lain.
- Grade 3    :  Hanya mampu melakukan perawatan diri tertentu, lebih dari 50% waktunya untuk tiduran.
- Grade 4    : Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktifitas apapun, betul-betul hanya di kursi atau tiduran terus.

ANC
Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001:3).
Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998:129).
2. Tujuan Antenatal Care
Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain :
1) Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
3) Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
7) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
8) Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002:90, Manuaba, 1998:129).
Pelayanan Antenatal care
Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi :
1) Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2) Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T  atau 5 T(Prawiroharjo, 2002: 88).
Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Prawiroharjo, 2002:90-91).
INC
Lochea
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
Macam-macam Lochia :
o Lochia Rubra ( Cruenta ) : Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban , sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari post partum.
o Lochia Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 post partum.
o Lochia Serosa : Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari ke 7-14 post partum.
o Lochia Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu.
o Lochia Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
o Lochiastasis : Lochia tidak lancar keluarnya.
( Mochtar, Rustam, 1998 : 116 )
Imunisasi

Dosis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Untuk infants atau anak-anak kurang dari 12 bulan diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,05ml (0,05mg).
2. Untuk anak-anak di atas 12 bulan dan dewasa diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,1 ml (0,1mg).

Safe Mother Hood
 4 pilar terdiri dari:
1. KB
2.ANC
3. Persalinan aman dan bersih
4. Pelayanan Dasar Esensial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar